#bukarahasiaads {margin:1px;padding:1px;text-align:center} #bukarahasiaads img {margin:1px 1px;text-align:center;-webkit-border-radius: 5px;-moz-border-radius: 5px;border-radius: 5px;-webkit-box-shadow: 1px 2px 1px #ccc;-moz-box-shadow: 1px 2px 1px #ccc;box-shadow: 1px 2px 1px #ccc;} #bukarahasiaads img:hover {-moz-opacity: 0.7;opacity: 0.7;filter:alpha(opacity=70);}

Jumat, 15 April 2016

Pasangkayu II lama aku tak di sana

iseng iseng buka laptop. cari file-file lama. eh malah yang ini dapatnya.. rasa lucu juga pas bacanya.. apalagi pas baca judulnya. sok puitis.. hehe

so, ini dia sa pe tulisan lalu.. hehe

2 tahun telah berlalu. Kini memasuki tahun ke tiga sejak pertama kali ku tinggalkan kampung halaman. Tidak begitu jauh jarak yang ku tempuh untuk ke kota baruku ini. Tapi berbagai kesibukan dan aktifitas yang sebenarnya tidak begitu penting, selangkah demi selangkah membuatku semakin jauh dari tanah kelahiran.
Malam ini, dibalik jendela kaca rumah sewaku, ku kenang dan coba merenungi semua tentang tanah kelahiran itu. Semuanya adalah tentang mereka yang ada di sana, yang pernah menyayangiku dan terus mencintaiku hingga hari ini.
Berbagai kesenangan kecil yang dulunya ku anggap biasa terasa begitu berarti seolah memanggil untuk kembali bernostalgia.

Tak sabar menanti hari esok. Tak cukup sabar untuk mengucapkan selamat pagi tempat kelahiran, selamat pagi pasangkayu-ku. Selamat pagi kota kecil dengan sejuta cinta. 

Senin, 16 Februari 2015

Kode Etik Rimbawan Indonesia

Hutan dan segala SDA yang dimilikinya  merupakan karunia Allah SWT yang dianugerahkan kepada manusia untuk kelangsungan hidupnnya. Kekayaan SDA  yang dimiliki oleh hutan berfungsi sebagai penyangga segala bentuk kehidupan yang ada di bumi. Namun sangat disayangkan, pengelolaan hutan untuk pemenuhan kebutuhan manusia dalam beberapa dekade nampaknya mengesampingkan prinsip kelestarian. Ini mengakibatkan keberadaan hutan kian tahun kian menurun baik dari segi kuantitas maupun kualitasnya sehingga menuntut seorang rimbawan agar memiliki rasa tanggung jawab dan bekerja lebih keras lagi dalam melaksanakan tugasnya.
Pada tanggal 4 November 1999 di Cangkuang Sukabumi diselenggerakan suatu pertemuan yang menghasilkan Deklarasi Cangkuang yang ditandatangani oleh 81 orang yang kompeten dalam bidanggnya masing-masing. Deklarasi Cangkuang menghasilkan kode etik rimbawan Indonesia, berisi norma-norma yang harusnya menjadi pedoman seorang rimbawan dalam melaksanakan tugasnya.

Adapun KODE ETIK RIMBAWAN INDONESIA adalah:
Rimbawan adalah seseorang yang mempunyai pendidikan kehutanan dan atau pengalaman di bidang kehutanan dan terikat oleh norma-norma sebagai berikut:
  1. Beriman dan bertaqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa.
  2. Menempatkan hutan alam sebagai bagian dari upaya mewujudkan martabat dan integritas bangsa di tengah bangsa-bangsa lain sepanjang jaman.
  3. Menghargai dan melindungi nilai-nilai kemajemukan sumberdaya hutan dan sosial budaya setempat.
  4. Bersikap obyektif dalam melaksanakan segenap aspek kelestarian fungsi ekonomi, ekologi dan sosial hutan secara seimbang dimanapun dan kapanpun bekerja dan berdarma bakti.
  5. Menguasai, meningkatkan, mengembangkan, mengamalkan ilmu dan teknologi berwawasan lingkungan dan kemasyarakatan yang berkaitan dengan hutan dan kehutanan.
  6. Menjadi pelopor dalam setiap upaya pendidikan dan penyelematan lingkungan dimanapun dan kapanpun rimbawan berada.
  7. Berprilaku jujur, bersahaja, terbuka, komunikatif, bertanggung gugat, demokratis, adil, ikhlas dan mampu bekerjasama dengan semua pihak sebagai upaya dalam mengemban profesinya.
  8. Bersikap tegar, teguh dan konsisten dalam melaksanakan segenap bidang gerak yang diembannya, serta memiliki kepekaan, proaktif, tanggap, dinamis dan adaptif terhadap perubahan lingkungan strategis yang mempengaruhinya baik di tingkat lokal, nasional, regional, dan global.
  9. Mendahulukan kepentingan tugas rimbawan dan kepentingan umum (publik interest) saat ini dan generasi yang akan datang, di atas kepentingan-kepentingan lain.
  10. Menjunjung tinggi dan memelihara jiwa korsa rimbawan.

Kamis, 22 Januari 2015

Falsafah dan Tujuan Karate

Falsafah  Karate
Rakka (Bunga yang berguguran)
Rakka adalah konsep bela diri atau pertahanan di dalam karate. Maksud dari Rakka adalah bahwa setiap teknik pertahanan perlu dilakukan dengan bertenaga dan mantap sehingga hanya dengan menggunakan satu teknik saja sudah cukup untuk membela diri. Ini  diumpamakan jika teknik itu dilakukan ke atas pokok, maka semua bunga dari pokok tersebut akan jatuh berguguran. Sebagai contoh  jika ada orang menyerang dengan menumbuk muka, seorang karateka boleh menggunakan teknik “tangkisan atas”. Sekiranya tangkisan atas itu cukup kuat dan mantap, ia boleh mematahkan tangan yang menumbuk itu, sehingga tanpa  membuat serangan susulan pun sudah cukup untuk membela diri.
Mizu No Kokoro (Minda itu seperti air)
Maksud dari konsep ini adalah untuk tujuan bela diri, minda (pikiran) perlulah dijaga dan dilatih agar selalu tenang. Apabila minda tenang, akan mudah bagi seorang karateka dalam mengelak atau menangkis serangan. Minda itu seumpama air di danau. Bila bulan mengambang, kita akan dapat melihat bayangan bulan dengan jelas dan terang di danau yang tenang. Sekiranya dilontar batu kecil ke danau tersebut, bayangan bulan di danau itu akan kabur.

Tujuan Karate
Tujuan karate tertuang dengan jelas dalam sumpah karate yang merupakan pedoman dalam keseharian seorang karateka.
Adapun isi dan makna dari sumpah karate adalah sebagai berikut:
1.      Sanggup memelihara kepribadian
Artinya sanggup menjaga prilaku kita. Perilaku yang dimaksud disini adalah perilaku  sebagai seorang karateka yang berjiwa sportif, tidak sombong, terus mau belajar dan rendah hati.
2.      Sanggup patuh pada kejujuran
Seorang Karateka pantang berbohong, jujur pada diri sendiri dan orang lain, sehingga dapat dipercaya oleh semua orang.
3.      Sanggup mempertinggi prestasi
Sesuai tingkatan sabuk, seorang Karateka harus dapat meningkatkan kemampuan diri dari segi teknik, fisik dan keilmuan serta filosofi Karate.
4.      Sanggup menjaga sopan santun
Karateka adalah figur yang memiliki etika dalam kehidupan sehari-hari, baik di perguruan, pekerjaan dan pergaulan di masyarakat. Menghormati dan menghargai sesama Karateka maupun kepada orang lain.
Sebagaimana yang dinasihatkan oleh Gichin Funakoshi: “Tanpa sopan santun kau tidak akan bisa berlatih Karate-Do. Hal ini tidak hanya berlaku selama latihan saja namun juga dalam hidupmu sehari-hari.”
5.      Sanggup menguasai diri
Seorang Karateka yang menjiwai Karate-Do akan mampu mengendalikan emosinya. Lebih memilih menyelesaikan masalah dengan cara musyawarah daripada kepalan tangan. Selalu menghindari perkelahian daripada menimbulkan masalah apalagi mencederai orang lain. Teknik Karate hanya digunakan saat keadaan benar-benar memaksa dan tak ada jalan lain untuk menghindar.
Gichin Funakoshi mengingatkan; untuk mendapat seratus kemenangan dalam seratus pertarungan bukanlah kemampuan yang tertinggi. Untuk menaklukkan lawan tanpa bertarung adalah kemampuan yang tertinggi.

Sumpah karate merupakan janji yang menjadi tanggung jawab bagi seorang karateka. Sebagai seorang karateka, apakah tingkah laku dan sikap kita sudah sesuai dengan sumpah yang telah kita ucapkan ratusan kali selama berlatih karate ?

Jumat, 26 Desember 2014

Taj Mahal, kisah cinta dibalik kemegahannya



Gambar bangunan Taj Mahal
Bangunan dengan marmer putih berhiaskan permata  yang terletak di Agra, india. Siapa yang tidak mengenalnya. “Taj Mahal” begitulah orang-orang menyebutnya. Taj yang pembangunannya dimulai sejak tahun 1932 dan membutuhkan waktu 22 tahun untuk penyelesaiaannya  ini  konon dikerjakan oleh tak kurang dari 20.000 orang (terdiri dari tukang batu, tukang emas dan pengukir termasyur dari seluruh dunia) dan 1.000 gajah. Bangunan ini dianggap sebagai contoh arsitektur Mogul yang paling mengesankan.

Bangunan ini terkenal dengan sebutan permata islam di India dan salah satu mahakarya universal dunia. Tidak salah jika pada tahun 1983 Unesco  menobatkannya sebagai salah satu dari bangunan  tujuh keajaiban dunia.
Gambar Shah Jahan
Menurut sejarah,  Taj Mahal  di buat  ketika Shah Jahan menjadi raja kelima dari dinasti Mughal. Pada masanya sang raja yang telah memiliki 2 istri, Akbarabadi Mahal dan Kandahari Mahal jatuh cinta pada seorang cucu dari bangsawan dari kerajaan Persia yang berumur 14 tahun bernama Arjumad Banu Begum Juga di kenal dengan Mumtaz Ul Zamani atau Mumtaz Mahal. Shah Jahan kemudian harus menunggu 5 tahun hingga akhirnya bisa menikahi Arjumad Banu Begum tepatnya tahun 1612 dan memiliki 14 orang anak dari pernikahannya.

Pada tahun 1628, Shah Jahan dinobatkan menjadi raja dan Mumtaz Ul Zamani diberi julukan Mumtaz Mahal yang artinya “Permata di Istana”. Meskipun sebelumnya sang raja telah memiliki dua istri, Mumtaz Mahal adalah yang paling di cintainya. Ia menemani kemanapun sang raja pergi, baik di istana maupun di tenda-tenda dalam perjalanan.

Setelah melahirkan anaknya yang ke 14 pada tahun 1631, Mumtaz Mahal  kemudian wafat. Kepada istri tercintanya Shah Jahan berjanji untuk tidak akan pernah menikah lagi, membangun makam termegah diatas kuburannya dan mengunjungi makam Mumtaz Mahal secara teratur.
Gambar Mumtaz Mahal
 Kehilangan istri yang dicintainya membuat sang raja sangat terpukul. Konon ia menghabiskan waktu 2 tahun untuk berkabung, mengenang istri yang sangat di cintainya itu.
Setahun Setelah istrinya Mumtaz Mahal meninggal, Pada tahun 1632 Shah Jahan kemudian memerintahkan pembangunan sebuah taj  untuk mengabadikan istrinya dalam kenangan yang selanjutnya bangunan ini disebut dinamai Taj mahal.

Jumat, 19 Desember 2014

TENTANG KELOR || Deskripsi || Pemanfaatan || Khasiat || Nilai Ekonomi

Kelor (Moringa oleifera Lam) merupakan tanaman perdu yang tinggi pohonnya dapat mencapai 10 meter, tumbuh subur mulai dari dataran rendah sampai ketinggian 700 m di atas permukaan laut dan dapat tumbuh dengan baik pada berbagai jenis tanah kecuali tanah berlempung berat dan menyukai pH tanah netral sampai sedikit asam.
Tanaman yang sudah tidak asing lagi bagi masyarakat ini selain berfungsi sebagai pagar hidup di pekarangan dan kebun juga merupakan salah satu jenis sayuran yang banyak di konsumsi rumah tangga tani.  Diberbagai belahan dunia seperti di Afrika; Etiopia, Sudan, Somalia, Kenya dan juga di Arab Saudi dan Israel kelor juga dipergunakan sebagai tanaman pionir karena tahan kekeringan dan juga dimanfaatkan sebagai pakan ternak. Pemberian daun kelor pada sapi dilaporkan dapat meningkatkan pertambahan berat badan.
Di Indonesia sendiri, pemanfaatan kelor oleh masyarakat hanya  terbatas pada bahan konsumsi dengan mengolah daun dan buah muda menjadi sayur, dan obat-obatan pada masyarakat tradisional tertentu, sementara sebagian lainnya hanya menggunakannya untuk upacara ritual. Hal ini dikarenakan masih kurangya pengetahuan masyarakat tentang manfaat kelor.

PEMBAHASAN
Kelor atau marungga (Moringa oleifera L) adalah tanaman dari suku Moringaceae. Beberapa sumber mengatakan tanaman ini berasal dari kaki pegunungan Himalaya bagian Selatan di India Utara. Dewasa ini tanaman ini telah menyebar ke  seluruh India, Sri lanka, Afrika, Indonesia, Malaysia, Filipina, Mexico, serta Amerika Tengah dan Selatan.

Deskripsi Kelor
Kelor merupakan tumbuhan dengan batang berkayu, tegak, berwarna putih bernoda, kulit tipis, permukaan kasar; arah cabang tegak atau miring, cenderung tumbuh lurus dan memanjang. Daun majemuk, bertangkai panjang, tersusun berseling, helai daun saat muda berwarna hijau muda. Buah berbentuk panjang bersegi tiga, panjang 20 - 60 cm; buah muda berwarna hijau - setelah tua menjadi cokelat, bentuk biji bulat - berwarna coklat kehitaman, berbuah setelah berumur 12 - 18 bulan. Akar tunggang, berwarna putih, membesar seperti lobak.

Klasifikasi Kelor
Kingdom         : Plantae
Divisio             : Magnoliophyta
Class                : Magnoliopsida
Ordo                : Brassicales
Famili              : Moringaceae
Genus              : Moringa
Spesies            : Moringa oleifera L.
            Nama umum kelor yang biasanya digunakan antara lain:
Indonesia        : Kelor, limaran (Jawa)
Inggris             : Moringa, ben-oil tree, clarifier tree, drumstick tree
Melayu            : kalor, merunggai, sajina
Vietnam          : Chùm ngây
Thailand          : ma-rum
Pilipina            : Malunggay
    
           
Tanaman ini dapat tumbuh sampai tinggi 7—11 meter. Daun kelor berbentuk bulat telur dengan ukuran kecil-kecil bersusun majemuk dalam satu tangkai, dapat dibuat sayur atau obat. Bunganya berwarna putih kekuning-kuningan dan tudung pelepah bunganya berwarna hijau; bunga ini keluar sepanjang tahun dengan aroma bau semerbak. Buah kelor berbentuk segi tiga memanjang yang disebut kelentang (drumstick), juga dapat disayur.
Perbanyakan keelor dapat dilakukan secara generatif (biji) maupun vegetatif (stek batang). Tumbuh di dataran rendah maupun dataran tinggi sampai di ketinggian 1000 m dpl, banyak ditanam sebagai tapal batas atau pagar di halaman rumah atau ladang.

Pemanfaatan Kelor
Penelitian terhadap manfaat tanaman mulai dari daun, kulit batang, buah sampai bijinya, sejak awal tahun 1980-an telah dimulai. Ada sebuah laporan hasil penelitian, kajian dan pengembangan terkait dengan pemanfaatan tanaman kelor untuk penghijauan serta penahan penggurunan di Etiopia, Somalia, dan Kenya oleh tim Jerman, di dalam berkala Institute for Scientific Cooperation, Tubingen, 1993. Laporan tersebut dikhususkan terhadap kawasan yang termasuk Etiopia, Somalia, dan Sudan, karena sejak lama sudah menjadi tradisi penduduknya untuk menanam pohon kelor, mengingat pohon tersebut dapat menjadi bagian di dalam kehidupan sehari-hari sebagai bahan sayuran, bahan baku obat-obatan, juga untuk diperdagangkan. Di kawasan Arba Minch dan Konso, pohon kelor justru digunakan sebagai tanaman untuk penahan longsor, konservasi tanah, dan terasering. Sehingga pada musim hujan walau dalam jumlah yang paling minimal, jatuhan air hujan akan dapat ditahan oleh sistem akar kelor, dan pada musim kemarau “tabungan” air sekitar akar kelor akan menjadi sumber air bagi tanaman lain. Selain itu, sistem perakaran kelor yang cukup rapatdapat meminimalisir terjadinya bencana longsor.
Periset dari Anna Technology University, Tamilnadu, India, C Senthil Kumar, membuktikan bahwa daun kelor berkhasiat sebagai hepatoprotektor atau pelindung hati. Menurut dokter sekaligus herbalis di Yogyakarta, dr Sidi Aritjahja, kelor mengandung antioksidan yang sangat tinggi dan sangat bagus untuk penyakit yang berhubungan dengan masalah pencernaan, misalnya luka usus dan luka lambung. Bagian apa pun yang dipakai aman asal memperhatikan caranya
Menurut Dr. Paulus Wahyudi Halim di Kota Tangerang Selatan, Provinsi Banten, kelor memiliki energi dingin. Herbal seperti itu cocok untuk mengatasi penyakit dengan energi panas atau kelebihan energi seperti radang atau kanker.

Khasiat Daun Kelor
Sanat di sayangkan pemanfaatan daun kelor sebagai sumber protein belum banyak terapkan di Indonesia. "Hanya beberapa daerah Indonesia Timur saja yang telah menggunakan daun kelor sebagai sayur bening. Sementara sebagian penduduk di Indonesia hanya menggunakan daun kelor untuk hal-hal yang bersifat mistik.
Oleh Organisasi Kesehatan Dunia WHO, bayi dan anak-anak pada masa pertumbuhan dianjurkan mengkonsumsi daun kelor. Perbandingan gram, daun kelor mengandung 7 x vitamin C pada jeruk 4 x calcium pada susu 4 x vitamin A pada wortel 2 x protein pada susu 3 x potasium pada pisang
Organisasi ini juga menobatkan kelor sebagai pohon ajaib setelah melakukan studi dan menemukan bahwa tumbuhan ini berjasa sebagai penambah kesehatan berharga murah selama 40 tahun ini di negara-negara termiskin di dunia. National Institute of Health (NIH) pada 21 Maret 2008 mengatakan bahwa pohon kelor telah digunakan sebagai obat oleh berbagai kelompok etnis asli untuk mencegah atau mengobati lebih dari 300 jenis penyakit. Tradisi pengobatan ayurveda India kuno menunjukkan bahwa 300 jenis penyakit dapat diobati dengan daun Moringa oleifera.
Manfaat utama daun kelor adalah:
1.        Meningkatkan ketahanan alamiah tubuh
2.        Menyegarkan mata dan otak
3.        Meningkatkan metabolisme tubuh
4.        Meningkatkan stuktur sel tubuh
5.        Meningkatkan serum kolesterol alamiah
6.        Mengurangi kerutan dan garis-garis pada kulit
7.        Meningkatkan fungsi normal hati dan ginjal
8.        Memperindah kulit
9.        Meningkatkan energi
10.    Memudahkan pencernaan
11.    Antioksidan
12.    Memelihara sistem imunitas tubuh
13.    Meningkatkan sistem sirkulasi yang menyehatkan
14.    Bersifat anti-peradangan
15.    Memberi perasaan sehat secara menyeluruh
16.    Mendukung kadar gula normal tubuh



Dari hasil analisa kandungan nutrisi dapat diketahui bahwa daun kelor memiliki potensi yang sangat baik untuk melengkapi kebutuhan nutrisi dalam tubuh. Dengan mengonsumsi daun kelor maka keseimbangan nutrisi dalam tubuh akan terpenuhi sehingga orang yang mengonsumsi daun kelor akan terbantu untuk meningkatkan energi dan ketahanan tubuhnya. Selain itu, daun kelor juga berkhasiat untuk mengatasi berbagai keluhan yang diakibatkan karena kekurangan vitamin dan mineral seperti kekurangan vitamin A (gangguan penglihatan), kekurangan Choline (penumpukan lemak pada liver), kekurangan vitamin B1 (beri-beri), kekurangan vitamin B2 (kulit kering dan pecah-pecah), kekurangan vitamin B3 (dermatitis), kekurangan vitamin C (pendarahan gusi), kekurangan kalsium (osteoporosis), kekurangan zat besi (anemia), kekurangan protein (rambut pecah-pecah dan gangguan pertumbuhan pada anak).
Tidak hanya daun, bunga, buah, kulit batang dan akar kelor juga memiliki beberapa khasiat, diantaranya:
1.    Bunga
Antimikroba, antibakteri, infeksi, flu, cacingan, sariawan, radang tenggorokan, antitumor, rematik, gangguan saraf, sumber nutrisi dan tonik.
2.    Biji Kelor
Antimikroba, antibakteri, mengobati kutil, penyakit kulit ringan, penjernih air, anti tumor, sariawan, demam, rematik, meningkatkan kekebalan tubuh, sumber nutrisi dan tonik.
3.    Kulit Batang
Mengatasi karang gigi, ganggugan pencernaan, flu, sariawan, antitumor, rematik, detoksifikasi, penetralisasi racun ular dan kalajengking, dll.
4.    Akar
Antimikroba, karang gigi, flu, demam, asma, penguat jantung, rematik, bengkak kaki (edema), epilepsi, sakit kepala, menjaga kesehatan organ reproduksi, penyegar kulit, mengobati penyakit ginjal dan pembesaran hati.

Nilai Ekonomi Kelor
Kelor merupakan salah satu jenis sayuran yang banyak di konsumsi rumah tangga tani.  Diberbagai belahan dunia seperti di Afrika, Etiopia, Sudan, Somalia, Kenya dan juga di Arab Saudi dan Israel kelor juga dipergunakan sebagai tanaman pionir karena tahan kekeringan dan juga dimanfaatkan sebagai pakan ternak. Pemberian daun kelor pada sapi dilaporkan dapat meningkatkan pertambahan berat badan.
Daun kelor dan buah kelor sebenarnya mempunyai nilai ekonomis karena sebagian petani dapat menjual daun dan buah mudanya kepasar. Namun budidaya kelor belum banyak dikembangkan dan dipelajari untuk dapat menghasilkan produksi yang optimal dengan kualitas yang baik.Terbukti jika tanaman ini memiliki nilai ekonomis serta diminati oleh macanegara untuk bidang kesehatan dan juga dapat berguna untuk bahan dasar obat-obatan. Jika dapat dikelola dengan baik tentu dapat menjadi salah satu alternatif dalam membuka lapangan pekerjaan yang akan menyerap banyak tenaga kerja dan meningkatkan pendapatan masyarakat daerah. Semakin beragamnya lapangan pekerjaan yang ada akan berdampak positif terhadap pertumbuhan ekonomi daerah, dan tentunya dapat meningkatkan daya beli masyarakat.

Referensi:
http://news.okezone.com/read/2013/04/23/373/796026/wow-daun-kelor-ternyata-kaya-nutrisi/large

http://id.wikipedia.org/wiki/Kelor